Ekonomi Makro (Meriview dan menyimpulkan materi macroeconomic equilibrium)


https://youtu.be/PAjs3gHfImY?si=otXUagbkfwoGoenf

Riview:

Materi ini menjelaskan bagaimana keseimbangan makroe konomi ditentukan oleh interaksi antara penawaran agregat (aggregate supply, AS) dan permintaan agregat (aggregate demand, AD). Titik potong antara kurva (AS) dan (AD) menjadi dasar untuk memahami dampak perubahan faktor-faktor yang memengaruhi (AD) atau (AS) terhadap inflasi, (PDB) riil, dan tingkat ketenagakerjaan. Berikut adalah ringkasan yang dibahas:

~Keseimbangan makro ekonomi:

Keseimbangan makroekonomi ini terbentuk melalui interaksi yang dinamis antara penawaran agregat (AS) dan permintaan agregat (AD). Titik pertemuan antara kedua kurva ini menjadi landasan analisis untuk bisa memahami bagaimana perubahan faktor-faktor yang memengaruhi AS atau AD berdampak pada variabel-variabel penting seperti inflasi, Produk Domestik Bruto (PDB) riil, dan tingkat ketenagakerjaan. Pada pergeseran kurva ini mencerminkan respons ekonomi terhadap berbagai kebijakan dan peristiwa.

Pergeseran pada kurva AD ini, misalnya, dapat dipicu oleh perubahan suku bunga atau pengeluaran pemerintah. Pergeseran ke kanan ini yang seringkali disebabkan oleh penurunan suku bunga, yang dimana cenderung meningkatkan harga (inflasi) dan PDB riil dalam jangka pendek. Begitupun sebaliknya, pergeseran ke kiri  ini yang mungkin dipicu oleh pemotongan anggaran pemerintah, dimana dapat mengurangi PDB riil dan tingkat harga dalam jangka pendek, namun ekonomi mungkin akan kembali ke tingkat ketenagakerjaan penuh dan pada harga yang lebih rendah dalam jangka panjang.

Kemudian kebijakan yang mendorong pergeseran kurva AS ke kanan, ini menawarkan keuntungan yang lebih signifikan. Kemungkinan kebijakan seperti ini dapat menurunkan tingkat harga (mengendalikan inflasi) sambil meningkatkan PDB riil. 

Perubahan dalam permintaan agregat juga sering kali dipicu oleh kebijakan moneter, seperti misalnya penurunan suku bunga, yang dapat memberikan rangsangan bagi pengeluaran konsumen dan investasi. Jika permintaan agregat bergerak ke kanan, maka dapat melihat peningkatan dalam tingkat output dan inflasi dalam jangka pendek.


Kesimpulan:

Jadi keseimbangan makroekonomi ini yang ditentukan oleh bagaimana penawaran agregat (AS) dan permintaan agregat (AD) yang saling berinteraksi, juga bisa berubah tergantung pada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keduanya. Kalaupun permintaan agregat naik (misalnya karena suku bunga turun atau pemerintah meningkatkan belanja), maka harga-harga dan PDB riil juga ikut naik dalam jangka pendek. Tapi pada jangka panjang, yang bertahan hanya kenaikan harga, sedangkan output ekonomi kembali pada kapasitas maksimalnya. Sebaliknya, kalau permintaan agregat turun (misalnya karena pengurangan belanja pemerintah atau daya beli masyarakat melemah), maka harga dan PDB riil ikut turun dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang hanya harga yang mengalami penurunan, sementara itu ekonomi tetap kembali ke tingkat output optimalnya. Di sisi lain, ada kebijakan yang fokus dalam meningkatkan penawaran agregat misalnya seperti investasi di pendidikan, infrastruktur, dan teknologi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa harus menghadapi inflasi yang berlebihan. nah Ini berbeda dari situasi ketika penawaran agregat justru melemah, misalnya karena terjadi kenaikan biaya produksi, yang bisa menyebabkan harga melonjak sementara pertumbuhan ekonomi melambat. Oleh karena itu, pentingnya menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran agregat agar ekonomi tetap stabil, harga terkendali, dan kesempatan kerja tetap tersedia.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama